Share Post :

Sederhana tapi penting! Ini rumus Akuntansi yang perlu kamu pahami!

Laporan Neraca

Neraca adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan yang berisi mengenai posisi aset/harga kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, posisi utang, dan modal pemegang saham pada periode waktu tertentu. Neraca akan memberikan gambaran kepada investor mengenai yang dimiliki perusahaan, jumlah utang perusahaan, serta modal yang diinvestasikan pemegang saham kedalam perusahaan. Laporan neraca terdiri dari tiga komponen utama : Aset, Kewajiban, dan Ekuitas. 

Rumus menghitung Neraca :
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing komponen :
1. ASET ( ASSETS )

Komponen pertama yang harus ada dalam laporan neraca adalah aset. Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan.

Aset dibagi menjadi dua kategori utama :

Aset Lancar ( Current Assets )

  • Kas dan Setara Kas: Aset dan uang tunai yang dapat segera ditarik, seperti rekening bank.
  • Piutang Usaha: jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan untuk barang atau jasa yang diberikannya.
  • Persediaan: Barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan dan tersedia untuk dibeli selama operasi bisnis biasa.
  • Investasi Jangka Pendek: Ini adalah investasi yang dapat ditarik kembali dalam waktu kurang dari satu tahun.
  • Beban Dibayar Dimuka: Pembayaran di muka untuk biaya yang belum terjadi.

Aset Tidak Lancar ( Non-Current Assets )

  • Aset Tetap (Fixed Assets): Aset berwujud seperti tanah, bangunan, peralatan, dan kendaraan yang telah digunakan dalam operasi bisnis selama lebih dari satu tahun.
  • Investasi Jangka Panjang: Investasi yang tidak diharapkan akan dicairkan dalam waktu satu tahun.
  • Aset Tak Berwujud (Intangible Assets): Aset non-fisik seperti hak paten, merek dagang, dan kemurahan hati.
2. Kewajiban ( Liabilities )

Bagian berikutnya dari neraca adalah kewajiban atau liabilitas perusahaan.
Kewajiban yang dimaksud di sini ialah hutang perusahaan kepada pihak lain, termasuk pengeluaran perusahaan, pembayaran pinjaman, dan bentuk utang lainnya. 

Kewajiban dibagi menjadi dua kategori utama :

Kewajiban Lancar ( Current Liabilities )

  • Hutang Usaha: Jumlah uang yang harus dibayar kepada pemasok untuk barang atau jasa yang telah diterima.
  • Hutang Pajak: Pajak yang masih harus dibayar.
  • Pinjaman Jangka Pendek: Pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
  • Biaya yang Masih Harus Dibayar: Biaya yang telah terjadi tetapi belum dibayar.

Kewajiban Tidak Lancar ( Non-Current Liabilities )

  • Pinjaman Jangka Panjang: Pinjaman yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
  • Hutang Obligasi: Hutang yang timbul dari penerbitan obligasi.
  • Kewajiban Pensiun dan Manfaat Pasca Kerja: Kewajiban untuk membayar manfaat pensiun dan manfaat lainnya kepada karyawan di masa depan
3. Ekuitas ( Equity )

Ekuitas adalah klaim pemilik terhadap aset perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi. Ekuitas mencerminkan nilai residu perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Komponen ekuitas meliputi :

  • Modal Saham: Nilai nominal saham yang diterbitkan kepada pemegang saham.
  • Laba Ditahan (Retained Earnings): Laba yang dihasilkan oleh perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen dan diinvestasikan kembali dalam bisnis.
  • Tambahan Modal Disetor (Additional Paid-In Capital): Selisih antara harga jual saham dan nilai nominalnya.
  • Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi: Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai aset yang belum terealisasi melalui penjualan.

Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi (LLR) adalah sebuah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba/rugi sebuah perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan strategis.

Beberapa Rumus Menghitung Laba Rugi : 
Laba atau Rugi = Pendapatan – Biaya
Laba Kotor = Total Pendapatan – Harga Pokok Penjualan
Laba Operasional = Laba Kotor – Biaya Operasional
Laba Rugi Sebelum Pajak = Laba Operasional – Biaya Bunga
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – Biaya Pajak
Berikut ini komponen – komponen Laporan Laba Rugi :
  1. Pendapatan: pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa.
  2. Biaya: biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi atau menjual barang atau jasa.
  3. Laba Kotor: selisih antara pendapatan dan biaya produksi.
  4. Biaya Operasional: biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan operasional sehari-hari.
  5. Laba Operasional: selisih antara laba kotor dan biaya operasional.
  6. Pendapatan dan Biaya Lain-lain: pendapatan dan biaya yang tidak terkait dengan operasional utama perusahaan.
  7. Laba Bersih: selisih antara laba operasional dan pendapatan serta biaya lain-lain.

Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas (LAK) adalah sebuah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar sebuah perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan mengelola arus kas.

Berikut ini komponen dari Laporan Arus Kas :

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasional

Arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan, seperti penjualan dan pembelian.

Berikut beberapa Rumusnya :

Arus Kas dari Penjualan = Penjualan – (Harga Pokok Penjualan + Biaya Operasional)
Arus Kas dari Pembelian = Pembelian – (Harga Pokok Pembelian + Biaya Operasional)
Arus Kas dari Operasional = Arus Kas dari Penjualan + Arus Kas dari Pembelian

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas yang dihasilkan dari aktivitas investasi perusahaan, seperti pembelian dan penjualan aset.

Berikut beberapa Rumusnya :

Arus Kas dari Pembelian Aset = – (Harga Pembelian Aset)
Arus Kas dari Penjualan Aset = + (Harga Penjualan Aset)
Arus Kas dari Investasi = Arus Kas dari Pembelian Aset + Arus Kas dari Penjualan Aset

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan perusahaan, seperti penerbitan dan pembayaran utang.

Berikut beberapa Rumusnya :

Arus Kas dari Penerbitan Utang = + (Jumlah Utang yang Diterbitkan)
Arus Kas dari Pembayaran Utang = – (Jumlah Utang yang Dibayar)
Arus Kas dari Pendanaan = Arus Kas dari Penerbitan Utang + Arus Kas dari Pembayaran Utang
Rumus Total Arus Kas :
Total Arus Kas = Arus Kas dari Operasional + Arus Kas dari Investasi + Arus Kas dari Pendanaan
Rumus Perubahan Kas :
Perubahan Kas = Total Arus Kas – Kas Awal

Catatan:

– Tanda “+” menunjukkan arus kas masuk
– Tanda “-” menunjukkan arus kas keluar
– Kas Awal adalah jumlah kas yang ada pada awal periode